Review : How To Succeed With People

Posted: Februari 5, 2014 in Resensi Buku Non Fiksi, Review Buku Non Fiksi
Tag:, ,

how-to-succeed-with-people_tHabluminannas. Ya, hubungan antar manusia, sesungguhnya sangat unik. Sebagaimana manusia itu sendiri yang memiliki keunikan masing-masing. Ada sisi baik, ada sisi buruk. Ada sisi lemahnya, ada sisi kuatnya.

Buku yang akan kita bahas kali ini, membicarakan tentang bagaimana hubungan antar manusia. Lebih banyak berisi tips, kata-kata bijak mini, dan pendapat berdasarkan pengalaman dari penulisnya. Penulis buku ini, yaitu Paul McGee memberikan kita pendapat, pengalaman, kata-kata bijak serta sedikit tantangan yang bisa kita pelajari. Materi disampaikan sesederhana mungkin sehingga cukup mudah dipahami oleh pembaca.

Ada beberapa hal yang akan membuat kita berpikir ulang tentang “pola umum” yang kadang terjadi di masyarakat. Misalnya saja, kita  kadang (atau selalu?) berharap jika ada orang yang bandel, senang bergosip gak jelas, malas, orang tersebut bisa menjadi baik, dengan cara “diperbaiki”.  Ada banyak cara dilakukan, misalnya oleh orang-orang terdekatnya, orang tuanya, dengan menasehati, membanding-bandingkan dengan orang lain, atau mempermalukannya. Tapi, tahukah Anda, bahwa manusia bukanlah sesuatu untuk diperbaiki?  Mengapa?  Mengapa hayoo… mau tau aja atau mau tahu banget? 😀

Tentu saja, karena manusia memang bukan mesin, atau henpon, yang jika rusak akan segera bisa diperbaiki. Dan manusia, kita ini, sangatlah kompleks. Kita tidak konsisten, kita bereaksi secara berbeda terhadap hal yang sama, bergantung pada suasana hati kita pada saat itu. Iya kan? Iya kan?

Lantas, harus bagaimana dong?  Ingat kita berhadapan dengan orang-orang, bukan mesin atau mobil, atau henpon. Masalah orang lain tidak sesederhana seperti yang kita pikirkan. Dan orang tidak bisa diperbaiki.  Ditolong?  Tentu saja. Dianjurkan untuk melihat segala hal secara berbeda? Barangkali. Diberi motivasi? Bisa jadi.

Anda tidak bisa mengendalikan orang-orang. Tapi, Anda bisa melakukan banyak hal untuk memengaruhi mereka. Dan satu hal lagi, mereka tidak pernah jujur layaknya mesin. Tidak akan pernah. (hal. 17)

Nah, kurang lebih seperti itu gambarannya, kenapa manusia tidak bisa  “diperbaiki”.  Jadi kita dianjurkan untuk; Berhenti, Mengerti, yang ada di bagian pertama.

Selain pembahasan di atas, juga dibahas  agar kita memiliki harapan-harapan yang realistis, utamanya berkaitan dengan harapan kepada orang lain. Bagaimana  cara membuat kritik diperhitungkan, bukan diabaikan.

Buku terbagi menjadi tiga bagian, masing-masing bagian tetap disampaikan dengan simple dan diselipi kata-kata bijak mini dalam bubble. Pada bagian akhir, juga terdapat resume atau rangkuman dari semua bagian pembahasannya.  Mengingat bukunya yang tidak terlalu tebal, dan bahasanya yang simple, saya lebih cepat menyelesaikan buku ini dibandingkan buku-buku sejenis yang sudah ada sebelumnya. Cara penyampaikan pendapat Paul sangat enak dan tidak menggurui, bahkan menurut saya cederung akrab dengan pembacanya. Sehingga kita seperti membaca buku teman sendiri, atau orang yang sudah kita kenal.

Untuk, materi buku ini sendiri, karena sangat mudah dicerna, bisa dibaca untuk yang senang membaca buku pengembangan diri, dan ingin meningkatkan hubungannya dengan orang lain  maupun jika memiliki pekerjaan yang  harus berhubungan dengan banyak orang.

Cheerss..

Eviwidi

Spesifikasi Buku

ISBN: 9786020226453
Format Cover: Soft Cover
Editor: Nursito Luky
Kategorisasi: MANAJEMEN , SELF DEVELOPMENT
Ukuran: 14 X 21
Est. Terbit: 02-Jan-2013
Tebal: 236 Hlm
Pengguna: Dewasa,Mahasiswa

Tinggalkan komentar